Jumat, 15 November 2013

ARTI KATA SOUVENIR

souvenir adalah barang-barang kerajinan tangan (handy crafts), yang merupakan hasil kreativitas para pengrajin yang mampu merubahbenda-benda yang terbuang dan tidak berharga menjadi produk-produk kraft tangan yang menarik dan diminati banyak orang, terutama para wisatawan.
Dalam kamus The Collins Cobuild Dictionary (2009), kata souvenir diartikan:
”Souvenir is usually small and relatively inexpensive article given, kept or purchased as a reminder of a place visited, an occasion, etc.” (Souvenir adalah benda yang ukuranya relative kecil dan harganya tidak mahal; untuk dihadiahkan, disimpan atau dibeli sebagai kenang-kenangan kepada suatu tempat yang dikunjungi, suatu kejadian tertentu, dsb.
Sementara itu, dalam kamus Webster English Dictionary (2004), kata souvenir diartikan sebagai, “an object a traveler brings home for the memories associated with it.” (Souvenir adalah benda yang dibawa pulang oleh wisatawan sebagai kenang-kenangan bagi perjalanannya itu).
Dalam Bahasa Indonesia “souvenir” sering disebut dengan “cendera mata”, “oleh-oleh”, atau “buah tangan”. Mungkin, dahulu jika seseorang melakukan perjalanan ke suatu tempat di luar tempat tinggalnya, keluarga, famili, atau rekan, sering mengatakan “nanti kalau pulang, jangan lupa bawakan souvenir” atau “cenderamata, oleh-oleh, atau buah tangan”. Dengan demikian, pengertian souvenir  dalam bahasa Indonesia, walaupun disebut cenderamata, oleh-oleh, atau buah tangan, tetapi maknanya hampir sama dengan yang terdapat dalam The Collins Cobuild Dictionary  atau Webster English Dictionary, yaitu benda yang ukuran kecil, harganya murah dan sebagai kenang-kenangan bagi suatu perjalan ke daerah tertentu.
Dengan demikian, “souvenir” berhubungan erat dengan kegiatan “perjalanan” seseorang, maka tidak mengherankan jika istilah souvenir melekat dengan kegiatan pariwisata; bahkan menjadi bagian dari produk wisata. Hal ini karena ada pengaruh “souvenir” terhadap motivasi perjalanan seseorang ke suatu Daerah Tujuan Wisata.
Sebagai contoh, suatu hari seseorang memakai T-Shirt dengan salah satu logo, seperti: “Thailand”, “Bangkok”, “Singapore”, “Danau Toba” atau “Sabang”. Beberapa minggu kemudian muncul orang lain dengan hal yang sama, misalnya dengan T-shirt berlogo “Sabang”. Kejadian di atas, tentu ada hubungan pengaruh “sebab dan akibat” antara kejadian yang pertama dengan yang berikutnya. Oleh karena itu, ada anggapan bahwa souvenir dapat menjadi bagian dari aktivitas promosi pariwisata suatu daerah.
Sebenarnya, hal yang paling penting dalam kaitannya dengan souvenir adalah terbukanya mata pencaharian bagi masyarakat. Makin besar volume penjualan souvenir, maka semakin besar pula income yang diperoleh oleh masyarakat. Hal ini karena aktivitas souvenir lebih banyak menyentuh rakyat kecil dibandingkan dengan pengusaha besar, selama pengusaha besar tidak menguasai usaha-usaha kecil itu.
Masyarakat tidak perlu modal besar untuk menciptakan souvenir; hanya dengan kemauan, kreativitas dan keterampilan, masyarakat sudah dapat mengolah benda-benda yang tidak terpakai di lingkungannya seperti serat kayu, rotan, bambu, tempurung kelapa, kulit kerang, kulit siput, dll. menjadi barang-barang souvenir seperti gantungan kunci, hiasan dinding, asbak rokok, pot bunga, kap lampu,  dll. Barang-barang itu dapat dijual yang pada akhirnya menjadi sumber penghasilan bagi mereka

3 komentar:

  1. Permisi Numpang Promo
    Refiza Souvenir menyediakan berbagai macam souvenir tasbih dan souvenir Buku Yasin. cek katalog kita di www.refiza.com

    BalasHapus
  2. Bagus sekali artikel mengenai souvenir ini, memang tepat isi contentnya tentang souvenir perusahaan

    BalasHapus